SEKILAS SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PEMGETAHUAN
Pada abad pertengahan di beberapa wilayah
kekuasaan Islam, ilmu pengetahuan mengalami perkembangan walaupun tidak lebih
maju daripada masa jayanya Daulah Abbasiyah dan tidak mampu menyaingi kemajuan
bangsa Eropa.
Di India pada masa pemerintahan kerajaan Mogul
telah dibangun sekolah sekolah yang di dalamnya diajarkan ilmu pengetahuan
umum, seperti logika, filsafat, geometri, geografi, sejarah, politik, dan
matematika. Tatkala Sultan Syah Jehan dan Aurangzeb memerintah telah dibangun
sekolah-sekolah tinggi, selain pusat pengajaran di Sueknon. Selain itu, pada
tahun 1641 M perpustakaan di Agra telah memiliki 24.000 judul buku dalam
berbagai disiplin ilmu.
Di Mesir tatkala diperintah oleh Dinasti Mamluk
(1250-1517 M) telah muncul para cendekiawan muslim seperti:
1.Ibnu Abi Usaibiah penulis buku “Uyun Al Anba fi
Tabaqat Al Atibba” (penyampai informasi dalam tingkatan para dokter).
2.Abu Al Fida, Ibnu Tagri Badri Atabaki, dan Al
Maqrizi, terkenal sebagai penulis sejarah kedokteran.
3.Abu Hasan Ali Nafis (wafat 1288 M) kepala rumah
sakit Kairo yang menemukan susunan dan peredaran darah dalam paru-paru manusia,
tiga abad lebih dulu dari Servetus (orang Portugis).
4.Nasiruddin At-Tusi (1201-1274 M) seorang ahli
observatorium dan Abu Faraj Tabari (1226-1286) seorang ahli matematika.
Selain itu, ada seorang cendekiawan muslim yang
ahli dalam ilmu geografi yang bernama Ibnu Batutah (703-779 H) dan juga
pengembara muslim yang telah berkeliling dunia serta pernah singgah sebanyak
dua kali di Samudera Pasai (Aceh). Beliau telah menyusun buku yang berjudul
Rihlah Ibnu Batutah, berisi tentang perjalanan Ibnu Batutah dalam berkeliling
dunia. Buku ini telah diterjemahkan ke dalam berpuluh-puluh bahasa dunia.
Perlu pula diketahui bahwa pada awal abad
pertengahan ini, telah pula disusun kitab Mausu’at, yaitu buku yang sangat
tebal, berisi tentang kumpulan berbagai ilmu pengetahuan, yang pada masa
sekarang disebut ensiklopedi. Di antara cendekiawan muslim yang menyusun
Mausu’at adalah An-Nuwairy (wafat: 722 H), Ibnu Fadlullah (700-748 H), dan
Jalaluddin As-Suytiti (849-911 H). Setelah
kerajaan-kerajaan Islam dan umat Islam di berbagai wilayah dari benua Asia dan
Afrika mengalami kemunduran di bidang politik dan ekonomi, akibat dijajah oleh
bangsa Eropa, umat Islam tidak mampu lagi untuk menumbuhkembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Referensi :
Pendidikan Agama Islam kelas XI oleh Fuad Eksan
dan Sumardiona
0 comments:
Post a Comment